Pada E3 2009 lalu, kita sempat disuguhi oleh sebuah video yang menggambarkan seluruh keluarga yang sedang bermain Kinect. Tetapi para penonton trailer tersebut khususnya para media bisa dibilang sempat skeptis. Xbox adalah sebuah brand console yang luar biasa. Tetapi dengan design Xbox original yang buruk, serta Xbox 360 yang sempat ROD di 3 mother board pertamanya tidak bisa menutupi fakta rapor MS sempat merah di masa lalu.
Sekarang Kinect sudah ada di depan kita, apakah sesuai dengan pengharapan kita semua? Jawabannya adalah, iya! Kinect yang memang ditujukan untuk casual gamers cukup berhasil membuat decakan kagum banyak sekali gamers dan orang tua mereka. Menurut survey VGI, tidak ada satupun yang tidak menyukai Kinect setelah mencoba game Soccer pada Kinect Sports.
VGI melakukan percobaan di sebuah toko game di Jakarta Selatan, dimana kami menyiapkan sebuah PS Move dan sebuah Kinect untuk semua gamers yang masuk coba. Hampir semua merespon dengan pendapat bahwa Kinect sebagai teknologi yang lebih menarik, jauh lebih canggih, dan mengingatkan pada komputer masa depan di film Minority Reportnya Tom Cruise.
Kinect 2?
Banyak juga dari gamers yang mencoba Kinect, langsung menganggap PS Move kuno, karena dinilai terlalu mirip dengan Wii. Padahal move juga baru rilis tahun ini. Jadi kali ini Sony kena batunya, dan dinilai terlalu mengekor Nintendo. Memang Sony selalu berhasil mengembangkan ide Nintendo, tetapi Microsoft lebih berhasil untuk think out of the box, yaitu memanfaatkan data pasar Nintendo dengan menambah inovasi pada produk mereka, dibandingkan Sony yang hanya menyempurnakan.
Sebenarnya Kinect bukan barang sempurna. Selain design Kinect yang terlalu besar dan membosankan, Kinect juga kurang memiliki response time yang bagus (pada saat sekarang loh, mungkin update fw mendatang akan ada perbaikan). Kita masih merasa adanya lag pada saat kita menggunakan tangan untuk menggerakkan kursor pada layar. Pada game-pun demikian, tidak semua game Kinect saat ini memiliki respon yang cukup cepat untuk bisa dibilang sebaik Ping Pong pada Sports Champions PS Move-nya Sony.
Pada saat tulisan ini diturunkan, belum ada sebulan Kinect masuk pasar dunia. Tetapi penjualannya sudah dilaporkan lebih dari 2.5 juta untuk seluruh dunia, dengan demikian ada 100 ribu untuk yang terjual per hari. Dengan data penjualan Kinect di Jakarta yang VGI berhasil rangkum, saya cukup percaya akan angka tersebut. Memang respon pasar sangat luar biasa.
Lalu dengan adanya Kinect di pasar Motion Sensing High Definition, apakah akan merubah peta penjualan Next Gen Console dunia. Saya pikir, pasti ada pengaruhnya.
Dengan Kinect, Xbox 360 berhasil menaikkan pamornya sebagai console next generation tercanggih. Sensor gerak dan voice recognition pada Kinect berhasil mempesona semua orang, yang menurut hasil survey kami mutlak lebih menarik ketimbang PS Move dan Wii.
PS3 yang sekarang sudah berhasil di Jail Breakpun tidak menolong dari sisi pamor PS3, karena sudah ada game bajakannya. Percaya atau tidak, ada beberapa gamers di Jakarta yang menjual PS3nya karena sekarang ada game bajakannya. Menurut mereka, sudah tidak asik lagi, dan jadi tidak ada bedanya dengan Xbox 360. Nah, ternyata pasar game original di Indonesia sebenarnya sudah ada bukan?
Serupa tapi tak sama
Selama ini PS3 sebagai console dengan Bluray Drive seakan-akan memiliki mahkota sebagai console tercanggih di kalangan casual gamer dan masyarakat awam video games. Dengan adanya Kinect, hal ini akan berubah, karena fitur tanpa controller dari Kinect yang terlihat sangat keren dan futuristik.
The new gaming objects of desire
Lain dengan market share, Wii sepertinya masih akan jadi raja di pasar motion sensing, mengingat harganya yang paling murah dan brandnya yang sudah menancap di kebanyakan orang sebagai pelopor teknologi motion sensing. Tetapi bagi para gamers awam, console idaman mereka sekarang sudah berubah dari PS3 menjadi console Xbox Slim 250 GB dan sebuah Kinect yang keduanya berwarna hitam mengkilap
Comments
Post a Comment